Teya Salat

jowo.wapka.mobi
• Pertama.
Borneo dari kata
Kesultanan Brunei
Darussalam yang
sebelumnya merupakan
kerajaan besar dan luas
(mencakup Serawak dan
sebagian Sabah karena
sebagian Sabah ini milik
kesultanan Sulu-
Mindanao. Para pedagang
Portugis menyebutnya
Borneo dan digunakan
oleh orang-orang Eropa.
Di dalam Kakimpoi
Nagarakretagama yang
ditulis tahun 1365
Kerajaan Brunei kuno
disebut "Barune",
sehingga ada pula yang
menyebutnya "Waruna
Pura". Namun penduduk
asli menyebutnya sebagai
pulo Klemantan.
• Kedua.
Menurut Crowfurd dalam
Descriptive Dictionary of
the Indian Island (1856),
kata Kalimantan adalah
nama sejenis mangga
sehingga pulau
Kalimantan adalah pulau
mangga namun dia
menambahkan bahwa
kata itu berbau dongeng
dan tidak populer.
• Ketiga.
Menurut Dr. B. Ch.
Chhabra dalam jurnal
M.B.R.A.S vol XV part 3 hlm
79 menyebutkan
kebiasaan bangsa India
kuno menyebutkan nama
tempat sesuai hasil bumi
seperti jewawut dalam
bahasa sanksekerta
yawa sehingga pulau itu
disebut yawadwipa yang
dikenal sebagai pulau
Jawa sehingga
berdasarkan analogi itu
pulau itu yang dengan
nama Sansekerta Amra-
dwipa atau pulau
mangga.
• Keempat.
Menurut dari C.Hose dan
Mac Dougall menyebutkan
bahwa kata Kalimantan
berasal dari 6 golongan
suku-suku setempat
yakni Dayak Laut (Iban),
Kayan, Kenya, Klemantan,
Munut, dan Punan. Dalam
karangannya, Natural
Man, a Record from
Borneo (1926), C Hose
menjelaskan bahwa
Klemantan adalah nama
baru yang digunakan oleh
bangsa Melayu.
• Kelima.
Menurut W.H Treacher
dalam British Borneo
dalam jurnal M.B.R.A.S
(1889), mangga liar tidak
dikenal di Kalimantan
utara. Lagi pula Borneo
tidak pernah dikenal
sebagai pulau yang
menghasilkan mangga
malah mungkin sekali dari
sebutan Sago Island
(pulau Sagu) karena kata
Lamantah adalah nama
asli sagu mentah.
• Keenam.
Menurut Prof. Dr. Slamet
Muljana dalam bukunya
Sriwijaya (LKIS 2006),
kata Kalimantan bukan
kata melayu asli tapi kata
pinjaman sebagai halnya
kata malaya, melayu yang
berasal dari India (malaya
yang berarti gunung).
Kalimantan atau
Klemantan berasal dari
Sanksekerta,
Kalamanthana yaitu pulau
yang udaranya sangat
panas atau membakar
(kal[a]: musim, waktu dan
manthan[a]: membakar).
Karena vokal a pada kala
dan manthana menurut
kebiasaan tidak
diucapkan, maka
Kalamanthana diucap
Kalmantan yang
kemudian disebut
penduduk asli Klemantan
atau Quallamontan yang
akhirnya diturunkan
menjadi Kalimantan.