Pria Gemuk Rentan Terkena Kanker Prostat Publikasi: 16/09/2005 09:50 WIB eramuslim - Anda pria yang kebetulan berbadan gemuk? Waspadalah, karena jika anda tidak pandai-pandai menjaga diri dengan olahraga dan diet. Maka, anda berpeluang lebih besar terkena kanker prostat. Berdasarkan dianogsa yang dimuat dalam Majalah Medis Urology edisi bulan September 2005, yang mengungkapkan hubungan antara kegemukan dan kanker prostat. Diagnosa dalam majalah itu menyebutkan, bila dibanding pria berbadan kurus, pria gemuk memiliki ancaman lebih besar terhadap kanker prostat yang kurang terdeteksi tapi lebih agresif. "Kegemukan (obesitas) mungkin berkaitan dengan peningkatan resiko berkembangan kanker prostat, tapi berbagai ciri di kalangan pria berbadan gemuk mempersulit pendeteksian kanker tersebut," kata Dr. Stephen J. Freedland, sebagaimana dilaporkan Reuters Health dari New York. Menurut Freedland, obesitas adalah suatu keadaan di mana terdapat penumpukan lemak di dalam tubuh sebesar 20% atau lebih di atas normal. Kelebihan lemak ini sulit diturunkan karena zat gizi yang berlebih secara otomatis akan diubah oleh tubuh menjadi lemak. Padahal, tubuh manusia, dengan suatu mekanisme tertentu, telah diatur untuk menyimpan lemak dan mengeluarkannya secara hemat. Karena itu, ungkap Freedland jika anda menemukan (kanker) itu, barangkali itu adalah kanker yang lebih agresif dibandingkan yang diperkirakan. Freedland dan rekan-rekannya mengamati hubungan antara indeks massa tubuh (BMI), rasio tinggi-berat tubuh yang digunakan untuk memperkirakan kadar lemak dalam tubuh, dan kanker prostat dan bermacam faktor lain dengan menggunakan data dari 787 pria yang menjalani biopsy prostat di Palo Alto Veterans Affairs Medical Center, Palo Alto, California. Secara keseluruhan, BMI tampaknya tidak berhubungan dengan kemungkinan yang didiagnosis berkaitan dengan kanker prostat. Namun, penulis laporan itu menyatakan BMI yang lebih tinggi sangat berkaitan dengan peningkatan kemungkinan orang dideteksi menderita kanker prostat setelah penetapan tingkat prostate-specific antigen (PSA), temuan pemeriksaan dubur, daerah dan ukuran prostat. Menurut laporan tersebut, pria dengan BMI di atas 35 (yang menunjukkan kegemukan), didiagnosis menghadapi resiko 2,4 kali lebih tinggi terserang kanker prostat, dibandingkan dengan pria berbadan normal. Volume prostat yang lebih tinggi pada pria berbadan gemuk menjadi penyumbang lebih besar bagi terciptanya hubungan antara BMI dan perkembangan kanker prostat, kata para peneliti itu. Setelah mempertimbangkan sumbangan tingkat PSA, kajian temuan, ukuran dan volume prostat, para peneliti tersebut melaporkan, BMI yang lebih tinggi juga sangat berhubungan dengan peningkatan kemungkinan jumlah Gleason yang tinggi ukuran keagresifan tumor. Secara khusus, kemungkinan seseorang memiliki jumlah Gleason yang tinggi lebih dari dua kali lipat di kalangan pria dengan BMI 30 sampai 35, dan empat kali lipat di kalangan pria dengan BMI 35 atau lebih tinggi lagi. Freedland menyarankan para dokter untuk "sangat teliti dalam mencari kanker prostat di kalangan pria berbadan gemuk." Ia menyarankan, pria berbadan gemuk untuk melakukan pemeriksaan standar PSA sekali dalam setahun, agar para dokter selalu ingat bahwa tingkat itu mungkin lebih rendah dibandingkan yang anda duga. Ia juga menghimbau, agar para pria yang sudah terkena kegemukan agar rajin berolahraga dan diet dengan ketat. Karena kedua hal itu bila dijalankan dengan baik dan secara simulatan mampu membakar kalori yang tersimpan dalam cadangan lemak di dalam tubuh. Sedangkan bagi pria yang cenderung akan menjadi gemuk, usahakan menghindari kegemukan itu dengan cara: 1. Makanlah ketika Anda benar-benar merasa lapar. Berhentilah makan ketika rasa kenyang itu datang, jangan tunggu sampai Anda benar-benar kekenyangan sehingga untuk berjalan pun Anda merasa tidak sanggup. 2. Kunyahlah makanan anda secara perlahan. Ambillah waktu sekitar 20 menit untuk mengkonsumsi makanan anda. Mengunyah makanan secara perlahan dan lebih lama akan membuat anda merasa seolah-olah sedang makan dalam porsi yang besar, sehingga anda pun akan merasa cepat kenyang. Sambil menunggu makanan selesai dikunyah dan masuk ke dalam perut anda, serta supaya anda merasa tidak bosan karena kelamaan mengunyah, carilah rekan untuk anda ajak bercakap-cakap. Setelah beberapa suapan, anda akan menelungkupkan sendok dan garpu anda, meski hidangan anda masih tersisa banyak. 3. Makanlah ketika anda sedang duduk berdiam diri, karena hal ini akan membantu anda berpikir tentang berapa banyak jumlah makanan yang anda masuk ke mulut anda. Anda akan lebih mampu mengontrol diri. Hindari kebiasaan mengemil ketika sedang menonton televisi karena perhatian anda terfokus pada apa yang anda lihat sehingga tidak lagi memikirkan berapa banyak cemilan yang anda habiskan. Tanpa anda sadari, cemilan anda mungkin sudah ludes sebelum acara yang anda tonton berakhir. Anda lalu akan terus mencari cemilan untuk menemani anda menonton televisi seharian penuh. Anda mungkin akan sulit untuk menghentikan kegiatan ngemil anda meski layar televisi Anda sudah menayangkan acara semut berantem. Makanlah dengan menggunakan piring yang berukuran kecil. Dengan wadah yang kecil, maka porsi makanan anda seolah-olah akan terlihat "munjung." Jika Anda menggunakan piring berukuran besar, maka Anda akan merasa bahwa apa yang anda ambil seolah-olah terlihat sedikit. Anda merasa kurang, lalu Anda akan menambah porsi makanan anda. Banyak-banyaklah minum sebelum Anda menyantap hidangan. Hal ini akan membuat perut anda terasa penuh, sehingga rasa lapar anda berkurang. Tunggulah sekitar 10 menit sebelum anda ngemil. Setelah menyantap hidangan utama, biasanya Anda akan langsung menyikat makanan ringan. Ambillah jeda waktu sekitar 10 menit sebelum anda ngemil karena hal ini biasanya akan membuat anda merasa sadar bahwa anda sebenarnya sudah merasa kenyang dan tidak perlu lagi memenuhi perut anda dengan cemilan. Letakkan buah dan sayuran di tempat yang strategis dalam kulkas anda. Usahakan agar ketika Anda membuka kulkas, yang anda lihat pertama kali adalah buah dan sayuran, bukan es krim atau makanan penuh lemak lainnya, sehingga anda akan tergoda untuk selalu menyantap makanan yang kaya akan serat dan gizi tersebut. (to/berbagai sumber)