Sarapanlah Sebelum Berolahraga Publikasi: 01/09/2005 10:40 WIB eramuslim - Mitos yang mengatakan tidak perlu sarapan sebelum berolahraga, ternyata tidak terlalu tepat. Untuk banyak hal, sarapan itu penting untuk menjaga metabolisme tubuh berjalan mulus sebagaimana adanya. Sarapan adalah kunci pembuka aktivitas seseorang sepanjang hari. Setiap orang tentu saja membutuhkan energi untuk beraktivitas, dan energi itu hanya bisa diperoleh jika sarapan. Ada banyak contoh di mana sarapan akan sangat membantu aktivitas, sebaliknya cukup banyak pula contoh di mana orang yang tidak sarapan memperlihatkan kinerja yang kurang baik. Mengapa perlu sarapan meski hanya dengan segelas air putih dan dua potong roti tawar atau snak? Jawabnya sederhana. Pasalnya, sepanjang malam hingga pagi hari tubuh berpuasa dan tak mendapatkan konsumsi makanan. Selama masa itu pula terjadi upaya untuk memelihara sumber energi oleh tubuh. Kadar gula darah menjadi rendah sehingga tubuh mengalami kekurangan energi. Ini tentu tidak sehat. Karena itu, agar metabolisme tubuh tetap berjalan mulus segeralah makan dalam jangka waktu satu jam setelah bangun tidur. Ini disarankan Daniel Kirschenbauin, PhD., guru besar di Nothwestern University. Yang menjadi masalah, banyak yang belum tahu cara sarapan terbaik. Termasuk soal menu yang tepat untuk sumber energi santapan. Pastikan makanan untuk sarapan berkadar lemak rendah. Makanan rendah lemak berefek positif bagi kesehatan secara keseluruhan, kecepatan pembakarannya lebih tinggi, meskipun kita mengonsumsi kalori lebih daripada yang dibutuhkan. Konsumsilah kalori ekstra dari sumber karbohidrat, karena tubuh akan cepat membakarnya. Menambahkan 100 kalori ekstra dari lemak, misalnya justru akan membuat sebagian besar (sekitar 97 kalori) tidak terbakar dan tersimpan dalam lemak tubuh. Makanan rendah lemak seperti pasta, sayuran, dan buah juga akan membuat vitalitas lebih optimal untuk beraktiivitas sepanjang hari. Setelah sarapan, makanlah sedikt dengan frekuensi sering. Lima kali makan dalam sehari adalah frekuensi ideal dengan porsi makan siang lebih banyak dari waktu makan lainnya. Sedangkan untuk mengendalikan bobot badan, mengonsumsi makanan ringan pada malam hari merupakan cara terbaik. Cukupkan kebutuhan lemak baik. Sumbernya antara lain ikan dari laut dalam seperti salmon, tuna segar; serta sari kacang kedelai. Hindari konsumsi lemak secara berlebihan, terutama lemak jenuh dan sebagian minyak terhidrogenasi, yang bersumber dari beberapa jenis margarin dan snak. JIka memungkinkan, jangan lupa mengonsumsi teh hijau. Setidaknya, suatu penelitian di Swis yang dilaporkan tahun 2000, membuktikan teh hijau meningkatkan metabolisme tanpa mempengaruhi kecepatan kerja jantung. Kandungan zat di dalamnya juga membakar lemak. (to/kmp)