Dampak Orang Tua Perokok terhadap Anak-anak Publikasi: 21/06/2005 10:25 WIB eramuslim - Bagi orang tua perokok, berhati-hatilah karena asap rokok yang anda hembuskan itu sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar anda, terutama bagi anak-anak. Mereka memiliki risiko paling besar akibat asap rokok yang anda hembuskan. Laporan dari Dr. Paolo Vineis seperti yang dilansir oleh The British Medical Journal menyatakan, anak-anak memiliki resiko paling besar dari para orangtua perokok. Kendati dampak perokok pada non-perokok (perokok pasif) sudah lama diketahui. Tapi, bahaya mengenai orangtua perokok pada kesehatan anak-anak baru kini mengemuka. Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr Paolo Vineis disejumlah negara Eropa diketahui bahwa anak-anak mengalami dampak paling tinggi. Yaitu sekitar tiga kali lipat terkena kanker paru-paru dan masalah yang berhubungan dengan pernafasan lainnya dari orangtua yang perokok. Dr Paolo menyebut hasil penelitiannya kali ini sangat berbeda dengan penelitian dampak rokok pada kesehatan manusia. Dr. Paolo Vineis merupakan seorang profesor dari Imperial College London (Inggris). Selama hampir tujuh tahun, Dr Paolo melakukan penelitian atas 123.000 orang dari 10 negara Eropa yang diketahui menjadi perokok pasif. Dalam kurun itu, 97 orang kemudian diketahui terkena kanker paru-paru, 20 terkena masalah dengan pernafasan dan 14 meninggal. Resiko anak-anak terkena kanker paru-paru mengalami kenaikan sampai 3.6 kali dari orangtua perokok, karena anak-anak ini telah menjadi seorang perokok pasif. Secara keseluruhan penelitian juga menunjukan resiko terkena penyakit yang berhubungan dengan paru-paru akan mencapai 30% bagi anak-anak perokok pasif ini. Angka itu akan lebih tinggi dibandingkan dengan resiko para perokok yang sudah pensiun dari merokok. Di AS sekitar 1900 hingga 2700 kasus kematian pada jabang bayi yang dikarena mereka merupakan perokok pasif. Tidak heran, Dr Paolo pun menyarankan agar sejumlah negara mulai memperkenalkan hukum untuk melindungi para perokok pasif ini. Merokok di rumah memang tidak dilarang, namun Dr. Paolo menyarankan orang tua seharusnya tidak merokok di rumah saat anak-anak mereka berada di sekitarnya. Dr. Norman Edelman memberikan saran lain bahwa seandainya harus merokok disarankan untuk tidak merokok di ruangan tertutup. Penelitian di Amerika, malah lebih mengejutkan lagi, bila selama ini rokok hanya dianggap berbahaya bagi kesehatan, tapi hasil penelitian terbaru di Amerika ini menunjukkan bahwa bahaya rokok lebih buruk daripada itu. Rokok mempunyai efek pada seluruh organ yang ada dalam tubuh, karena racun yang ada dalam rokok akan ikut dalam aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh. Banyak penyakit yang tidak pernah diduga sebelumnya, juga dapat disebabkan oleh rokok seperti penyakit ginjal, katarak, kanker usus dan leukemia, kanker mulut rahim, pankreas, lambung, radang paru. Beberapa penyakit lainnya diduga juga disebabkan oleh rokok, walaupun perlu pembuktian lebih lanjut, seperti kanker usus besar, kanker hati, prostat dan disfungsi ereksi. Pada wanita, selain faktor keturunan, merokok juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Sedang penyakit yang sudah sering dihubungkan dengan rokok antara lain kanker usofagus, laring, paru-paru, kandung kemih, penyakit jantung, gangguan reproduksi, osteoporosis dan penyakit paru kronis. Di Amerika Serikat sendiri, setiap tahunnya diperkirakan terjadi kematian sekitar 440.000 orang akibat rokok, dan usia harapan hidupnya akan turun sekitar 13,2 tahun untuk laki-laki dan 14,5 tahun untuk wanita. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk perawatan di rumah sakit dan hilangnya produktifitas akibat sakit. Walaupun para perokok banyak yang mengetahui bahaya dari rokok tapi sedikit dari mereka yang mencoba untuk berhenti merokok. Dan pada saat mereka telah menderita sakit, baru menyadari hal tersebut dan baru mencoba untuk berhenti, mungkin itu sudah terlambat. Lain lagi hasil penelitian di Inggris, hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa seorang perokok, akan mengalami masalah ingatan pada usia pertengahan. Mulai pada awal usia 40 hingga 50 tahun, perokok akan mengalami penurunan daya ingat secara cepat, dibandingkan dengan bukan perokok. Penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Public Health menunjukkan hubungan yang antara rokok dan pikun tampak lebih kuat pada orang yang merokok lebih dari 20 batang setiap harinya. Penelitian ini melibatkan 5.362 orang yang rata-rata berusia diatas 40-an. Dr. Marcus Richards mengatakan penyebab rokok mempercepat hilangnya daya ingat masih belum jelas. "Kami menduga, rokok bisa mempercepat gangguan memori dengan meningkatkan resiko hipertensi, alternatif lainnya, bahan kimia dalam rokok sigaret juga bisa merusak otak secara langsung. Apapun alasannya, hasil penelitian ini sudah jelas, Ini adalah salah satu alasan agar orang berhenti merokok." jelasnya Jadi, jelas bahwa rokok sama sekali tidak ada manfaatnya. Bahkan merusak semuanya, baik perokok itu sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar. Tak heran, jika ruang gerak untuk perokok di negeri barat semakin diperkecil guna menghindari dampak yang luar biasa itu. (to/berbagai sumber)