Kelebihan Radikal Bebas Menimbulkan Berbagai Penyakit Publikasi: 13/05/2005 09:30 WIB eramuslim, Radikal bebas dan antioksidan adalah dua hal yang saling berlawanan. Radikal bebas adalah agen berbahaya yang dapat memicu timbulnya berbagai penyakit dalam tubuh, sedangkan antioksidan adalah bahan yang dapat menjinakkan keganasan radikal bebas tersebut. Tubuh manusia mirip halnya seperti sebuah tungku pembakaran yang membutuhkan oksigen untuk menggerakkan energi panas yang diperlukan guna mengendalikan beberapa reaksi guna menopang kehidupan. Oksigen merupakan komponen atau bahan yang dibutuhkan pada metabolisme manusia normal. Meski demikian, harus disadari bahwa oksigen merupakan proses kimia yang sangat aktif dalam tubuh. Beberapa hasil kimiawi dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh. Radikal bebas atau 'free radical' merupakan oksigen bereaksi tinggi yang terdapat dalam tubuh. Ia adalah molekul yang tidak stabil yang telah kehilangan elektron atau molekul yang tidak mempunyai pasangan. Radikal bebas adalah atom atau sekumpulan atom yang sekurang-kurangnya mengandung satu elektron yang tidak memiliki pasangan. Elektron merupakan partikel-partikel negatif yang berada secara berpasangan sehingga menimbulkan penyusunan kimia yang tidak stabil. Jika elektron tersebut tidak berpasangan, maka molekul-molekul atau atom lain akan melekat bergabung dengannya. hal ini akan menghasilkan tindak kimia. Dikarenakan sifat mereka yang mau bersatu dengan komponen-komponen lain, radikal bebas bisa menyebabkan perubahan yang dramatis dalam tubuh dan bisa menyebabkan kerusakan. Kendati setiap radikal bebas berwujud berupa pecahan kecil, tapi kerusakan yang ditinggalkan sulit disembuhkan kembali. Energi yang tidak seimbang yang dihasilkan oleh aktifitas tinggi radikal bebas itu akan mempengaruhi tisu atau sistem jaringan di sekitarnya dan menyebabkan sel tidak bisa menjalani fungsinya secara normal atau mengalami kerusakan. Beberapa kajian menunjukkan bahwa radikal bebas diyakini dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit kronis pada diri manusia seperti: AIDS, kanker, penyakit kardiovaskular, athritis, sindrom kelelah kronis, psoriasis (sejenis penyakit kulit yang kronis) dan astma. Maha Besar Allah yang meanugerahkan sistem imuniti pada tubuh manusia yang dikenal dengan nama antioksidan yang dapat memusnahkan bahan kimia berbahaya di dalam tubuh akibat adanya radikal bebas. Sebenarnya, tidak semua radikal bebas itu membahayakan. Beberapa radikal bebas justru penting bagi tubuh. Misalnya, radikal bebas yang dihasilkan oleh sistem imunitas yang mampu menumpas virus-virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Radikal-radikal bebas yang lain terlibat dalam menghasilkan hormon-hormon penting dan mengaktifkan enzim-enzim yang diperlukan dalam kehidupan. Manusia memerlukan radikal bebas untuk menghasilkan tenaga dan berbagai zat-zat tambahan yang dibutuhkan tubuh. Tapi, pembentukan radikal bebas yang berlebihan malah akan memusnahkan sel-sel dan tisutisu jaringan. Di samping itu, pembentukan radikal bebas yang berlebihan akan merangsang pembentukan lebih banyak lagi radika-radikal bebas yang nantinya akan membawa lebih banyak lagi kerusakan pada tubuh manusia. Di antara penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas adalah: penuaan, kanker, penyakit jantung koroner, penyakit lemah sistem pertahanan tubuh, penyakit alzheimer, katarak, parkinson dan rheumatoid arthrithis. Sedangkan menurut Dr. Denham Harmon, yang menerbitkan buku "Free Radical Theory of Ageing". Dalam buku tersebut ia mengatakan, sebuah gagasan yang sangat kontroversial, yakni radikal bebas dapat merusak dan membunuh DNA. Terdapat beberapa fakta yang menyebabkan terjadinya radikal bebas seperti radiasi, baik dari sinar matahari ataupun dari sinar xray yang bisa memicu timbulnya radikal bebas. Begitu pula dengan polusi, baik lewat rokok maupun asap kendaraan, dianggap punya potensi dalam membentuk radikal bebas. Diet yang salah juga bisa menjadi menyebab. Bahkan, makanan gorengan yang kaya akan lemak dinilai paling banyak andilnya dalam menghasilkan radikal bebas dalam jumlah yang banyak. Tapi, seganas-ganasnya radikal bebas, masih bisa dijinakkan dengan antioksidan. Bahanbahan yang mengandung antioksidan akan menetralisirkan radikal-radikal bebas dengan cara melekat pada elektron-elektron radikal bebas yang bersifat bebas. Di samping itu, antioksidan dapat mengurangi kemungkinan tubuh mengalami penyakitpenyakit berbahaya seperti penyakit jantung, kanker, arthritis dan sebagainya. Bahkan, antioksidan juga dapat memperlambat proses penuaan. Kendati di dalam tubuh manusia secara alami telah menghasilkan antioksidan yang dinamakan antioksidan endogen, meski demekian, masih sangat diperlukan antioksidan dari luar yang disebut antioksidan exogen yang bisa diperoleh dari sumber makanan lain, agar kedua jenis antioksidan tersebut dapat sinergi dalam memusnahkan radikal bebas. Antioksidan bisa diperoleh dalam bentuk makanan tambahan, termasuk enzim superoxide dismutase, glutahione, vitamin A, C dan E. Serta hormon melatonin. Dengan memusnahkan radikal bebas, antioksidan sekaligus membantu membersihkan tubuh dari berbagai bentuk racun (detoxify) dan meningkatkan sistem imunitas dalam tubuh. (to/intb)