Kunci Panjang Umur Ada di Antioksidan Publikasi: 07/06/2005 10:02 WIB eramuslim Secara religi memang hanya Allah yang berhak mengetahui panjang pendeknya umur manusia. Tapi, dari segi medis faktor umur panjang justru terletak pada antioksidan alami yang memang sudah ada dalam tubuh. Beberapa penelitian yang memerlukan serangkaian percobaan pada seekor tikus, menunjukkan bahwa tikus yang dibuat agar tubuhnya menghasilkan kadar tinggi dari enzim antioksidan, akan hidup 20% lebih lama dengan risiko penyakit akibat usia tua yang rendah. Jika hal yang sama ini terjadi pada manusia, maka diperkirakan manusia dapat hidup hingga mencapai usia lebih dari 100 tahun. Radikal bebas, suatu molekul oksigen yang sangat reaktif dihubungkan dengan terjadi penuaan dan penyakit-penyakit degenerasi seperti penyakit jantung, kanker dan penyakit lainnya. Untuk mencegah ini diperlukan antioksidan misalnya enzim katalase. Katalase ini akan menyingkirkan hidrogen perosida, sumber dari radikal bebas yang bersifat merusak, sebagai hasil dari metabolisme tubuh. Radikal bebas ini, akan menyebabkan kerusakan dalam proses kimiawi di dalam sel dan ini akan menyebabkan semakin banyak lagi radikal bebas yang dihasilkan. Ini menjadi sebuah lingkaran setan. Pada penuaan terlihat adanya peningkatan dari radikal bebas dan komponen oksigen reaktif. Peneliti lebih banyak memfokuskan diri pada penyakit-penyakit degenarasi, dan bukan pada penyebab yang mendasarinya. Jika penyebabnya yang mendasarinya adalah akibat dari radikal bebas, dan dapat ditemukan cara untuk mengatasinya, maka setiap orang dapat mempunyai usia yang panjang dengan kesehatan yang baik. Penelitian yang dilakukan oleh ahli di universitas Washington ini, masih memerlukan jalan yang panjang dalam menghasilkan enzim katalase sebagai formula panjang umur. Selain itu, perlu diketahui seberapa besar efek samping dari peningkatan kadar enzim katalase dalam tubuh, mungkin ada konsekwensi berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Karena itu, Untuk mengurangi risiko menderita berbagai penyakit di usia tua atau menjadi tua dengan kesehatan prima (healthy aging), para ilmuwan telah mengemukakan berbagai teori. Namun, yang paling popular saat ini adalah teori radikal bebas, yaitu proses penuaan sebagai akibat kerusakan yang ditimbulkan radikal bebas. Radikal bebas sendiri merupakan zat berbahaya yang sangat reaktif dan bersifat merusak jaringan organ-organ tubuh hingga menimbulkan berbagai penyakit di usia tua. Untuk menetralisir radikal bebas ini, tubuh kita memerlukan antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dan meredam dampak negatifnya. Dengan antioksidan, kerusakan organ tubuh dan risiko terserang berbagai penyakit di usia tua dapat dicegah. Antioksidan, sebagai suplemen, banyak digunakan untuk melawan radikal bebas. Radikal bebas ini dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab, seperti polusi udara oleh asap kendaraan, rokok, paparan sinar matahari dan banyak lagi. Radikal bebas yang menumpuk di dalam tubuh akan menyebabkan berbagai macam penyakit, termasuk juga kanker. Penelitian yang baru-baru ini dilakukan di Perancis, memberikan hasil bahwa pemberian antioksidan dalam jumlah kecil ternyata bermanfaat dalam menurunkan risiko penyakit kanker pada pria, tapi tidak pada wanita. Penelitian ini dilakukan terhadap 13.017 orang dewasa, yang diberikan konsumsi satu buah kapsul antioksidan sehari yang mengandung 120 mg Vitamin C, 30 mg Vitamin E, 6 mg Beta Karoten, 100 mcg Selenium dan 20 mg mineral Seng. Kelompok lainnya, hanya diberikan plasebo (obat palsu). Setelah penelitian ini diikuti selama 7,5 tahun, hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang menderita kanker dan mengalami kematian mengalami penurunan pada pria yang mengkonsumsi suplemen antioksidan. Tapi, hasil ini tidak sama pada wanita. Wanita yang mengkonsumsi suplemen antioksidan, terlihat tidak mempunyai efek. Menurut peneliti, suplemen antioksidan ini terlihat efektif pada pria disebabkan karena pria mempunyai batas bawah yang lebih rendah dibanding dengan wanita pada antioksidan tertentu, seperti Beta Karoten. Tanpa adanya suplemen antioksidan yang seimbang, pemenuhan antioksidan ini dapat dicukupi dengan mengkonsumsi banyak sayur dan buah-buahan, yang akan memberikan perlindungan dalam melawan bagi para pria. Antioksidan, Sumber dan Cara Kerjanya Vitamin A Menghilangkan keriput, memperbaiki tekstur kulit, membantu pembentukan kolagen, mencegah penuaan dini kulit. Vitamin A: hati, daging, ginjal, telur, susu, keju. Beta karoten: wortel, labu, kentang, labu siam, blewah, aprikot, brokoli, bayam dan sayuran berdaun hijau lainnya. Vitamin C Membantu membentuk kolagen dan elastin untuk meningkatkan kekuatan dan kelenturan kulit. Vitamin C terdiri dari jeruk, lemon, stroberi, brokoli, tomat, kentang, blewah, kiwi. Sedangkan, Vitamin E Bekerja sama dengan vitamin A, membantu menjaga aliran darah ke kulit, memperlambat penuaan sel. Vitamin E terdiri dari gandum, jagung, kacangkacangan, bayam dan sayuran hijau lainnya, asparagus, zaitun, minyak sayur (jagung, bunga matahari, kedelai, biji kapas). Selenium Menghambat oksidasi lemak, melindungi sel dari kerusakan akibat sinar ultraviolet, melindungi sistem kekebalan dengan cara mencegah pembentukan radikal bebas. Ikan, kerang, daging, gandum, telur, ayam, hati,bawang putih. Bila tidak yakin akan kecukupan antioksidan dari menu harian Anda, sebaiknya Anda mengkonsumsi suplemen yang mengandung antioksidan. Suplementasi dengan antioksidan akan membantu melindungi kulit Anda dari kerusakan yang lebih parah serta memberikan energi yang diperlukan kulit untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. (to/is)