Laptop Bisa Rusak Sperma Publikasi: 12/04/2005 08:53 WIB eramuslim - Peringatan ini ditujukan bagi para pengguna laptop atau notebook, sebaiknya gunakanlah laptop anda di meja dan jangan dipangku. Karena, bisa menghambat pembentukan sperma yang berakibat kepada kemandulan. Walaupun dari namanya, komputer kecil ini digunakan dengan cara dipangku. Tapi bagi para pria muda, termasuk juga remaja pria sebaiknya tidak menggunakan laptop dengan cara tersebut. Karena hal ini dapat mempengaruhi kesuburannya atau dengan kata lain dapat menyebabkan kemandulan. Laptop yang dioperasikan dengan cara dipangku, akan menyebabkan suhu yang tinggi, yang dapat memanaskan daerah skrotum (buah pelir) sehingga mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma dari seorang pria. Skrotum merupakan tempat pembuatan sperma. Dan suhu yang tinggi akan menghambat pembentukan sperma. Menurut jurnal Human Reproduction, pria muda yang menggunakan laptop beberapa kali dalam sehari selama beberapa tahun berisiko paling besar karena pada saat 15-20 tahun kemudian masalah baru akan timbul saat mereka berencana mempunyai keluarga. Belum diketahui dengan pasti berapa lama laptop dapat digunakan dengan aman. Dari 29 pria sehat yang menjadi sukarelawan, yang berusia antara 21-35 tahun, dilakukan pengukuran suhu skrotum, sebelum dan setelah penggunaan laptop dengan cara dipangku. Walaupun laptop tersebut tidak dinyalakan, hanya dengan dipangku saja, telah terjadi kenaikan suhu sekitar 2,1 derajat Celsius. Dan bila dinyalakan, maka terjadi kenaikan suhu sebesar 2,8 derajat Celsius pada sisi kanan dan 2,6 derajat Celsius pada sisi kiri. Hal ini menunjukkan suhu yang tinggi pada skrotum terjadi sebagai akibat posisi tubuh (kedua paha yang dirapatkan) dan efek panas dari laptop. Dua tahun lalu juga pernah dilaporkan, dimana seorang pria yang berusia sekitar 50 tahun mengalami luka bakar pada penis-nya saat menggunakan laptop selama 1 jam dengan cara dipangku. "Naiknya temperatur pada skrotum cukup untuk menyebabkan perubahan pada parameter sperma" tegas Dr. Yefim Sheynkin, seorang guru besar urology di State University of New York. "Penggunaan (laptop) jangka panjang kemungkinan memiliki efek yang merusak pada kesehatan reproduksi para pria" ujarnya. "Sangat sulit untuk memprediksi berapa lama komputer dapat dipakai secara aman" tegas Dr. Sheynkin seperti dilansir Reuters. "Bisa saja temperatur testikel akan naik tak berapa lama setelah laptop dinyalakan". Penelitian ini dimuat pada jurnal Human production. Pria dewasa dan mereka yang beranjak remaja yang menggunakan laptop beberapa kali dalam sehari menghadapi risiko yang lebih besar seiring berjalannya waktu. Sheynkin mengkhawatirkan jika penggunaan laptop tidak dikurangi, pada 15 - 20 tahun mendatang saat mereka siap membina keluarga, para pria ini bisa menghadapi masalah. (to)