Mengapa kita ucapkan shalawat dan salam untuk Nabi Alah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman agar membaca shalawat dan salam untuk Nabi. Firman-Nya :`Sesungguhnya Allah dan Malaikat-Malaikat bershalawat untuk Nabi; hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penghormatan kepadanya.` Dari segi bahasa, arti shalat ialah \"doa\". Arti secara umum, yaitu satu tindak laku, gerak dan perbuatan yang dimulai dengan \"Takbir\" dan diakhiri dengan \"Salam\". Kita berdoa untuk orang yang kita harapkan agar diberi kebaikan. Kalau pemberi itu orang yang mengucap doa, tentunya akan segera diterima permintaannya. Disini yang Allah berikan adalah rahmat. Itulah arti doa Allah dan Malaikat. Firman-Nya : `Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan Malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.`(Al-Ahzab:43) Shalawat Allah berarti rahmat. Shalawat Malaikat pasti terkabul, sebab malaikat suci, tidak pernah menolak perintah dan melanggar larangan. Dan shalawat Rasulullah berarti ketenangan kepada ummatnya. Firman-Nya : `Dan mendoalah untuk mereka, sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.`(At-Taubah:103) Jadi kalau kita mengucap shalawat kepada Rasulullah, adalah untuk kebaikan kita sendiri, bukan kebaikan Rasulullah. Sebab kebaikan terhadap Rasulullah adalah untuk ummatnya. Apabila kita ucapkan satu kali, yang berbalik kepada kita (kebaikan) sepuluh kali. (Hadis). Apabila kita memohon kedudukan tinggi dan mulia serta syafaat bagi Rasulullah, yang beruntung adalah kita (umat Islam), sebab kelak di akherat Rasulullah SAW diberi hak syafaat yang penggunaannya untuk seluruh umat Islam. Mengucap shalawat dan salam cukup dengan `Allahumma solli alan nabi wasallim`. Ucapan ini sesuai dengan petunjuk yang tertera pada Alquran nur qarim.